Saat menjaga kesehatan tubuh, seringkali kita fokus pada zat gizi makro seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang relatif kecil, zat gizi mikro juga memiliki dampak besar pada kesehatan tubuh kita.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang salah satu mineral, yaitu tembaga, termasuk manfaatnya untuk kesehatan, bahaya jika dikonsumsi terlalu tinggi atau terlalu rendah, serta contoh sumber makanannya.
Apa Itu Tembaga?
Tembaga adalah salah satu mineral yang secara alami terdapat dalam beberapa makanan dan tersedia sebagai suplemen. Tembaga berperan sebagai kofaktor untuk beberapa enzim yang terlibat dalam berbagai fungsi penting dalam tubuh. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang kecil, kekurangan tembaga dapat menyebabkan gangguan serius pada kesehatan.
Manfaat Tembaga untuk Kesehatan
Berikut adalah beberapa manfaat tembaga untuk kesehatan:
1. Menjaga Kesehatan Sistem Saraf
Tembaga memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan sistem saraf manusia. Ketidakseimbangan tembaga dalam tubuh dapat mengganggu fungsi normal sistem saraf dan berpotensi terkait dengan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
Meskipun beberapa ahli percaya bahwa kadar tembaga rendah terkait dengan Alzheimer, beberapa penelitian menunjukkan hasil yang berbeda. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara tembaga dan Alzheimer masih diperlukan.
2. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh
Tembaga juga penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Kekurangan tembaga dapat mengganggu produksi antibodi oleh sel kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan kerentanan terhadap berbagai patogen.
Dampak Ketidakseimbangan Tembaga
Tembaga adalah mineral yang penting bagi tubuh manusia, namun konsumsi yang berlebihan atau terlalu rendah dapat menimbulkan risiko tertentu. Berikut adalah bahaya jika konsumsi tembaga tidak seimbang:
a. Dampak Kekurangan Tembaga
Kekurangan tembaga jarang terjadi pada manusia. Meskipun begitu, penelitian menunjukkan bahwa efek dari kekurangan tembaga dapat menimbulkan terjadinya beberapa permasalahan berikut:
- Anemia
- Hipopigmentasi
- Kolesterol tinggi
- Gangguan jaringan ikat
- Osteoporosis dan cacat tulang lainnya
- Metabolisme lipid yang abnormal
- Ataxia
- Peningkatan risiko infeksi.
b. Dampak Kelebihan Tembaga
Toksisitas tembaga jarang terjadi pada individu yang sehat dan tidak memiliki masalah genetik. Penyakit Wilson merupakan salah satu kondisi yang menghambat pembuangan tembaga dengan efektif akibat mutasi genetik.
Namun, kasus lain yang bisa menyebabkan toksisitas tembaga adalah konsumsi air yang mengandung tingkat tembaga yang tinggi. Ini bisa terjadi jika air tergenang di dalam pipa atau perangkat yang terbuat dari tembaga, atau jika sistem pipa dan air di rumah memungkinkan tembaga merembes ke dalam air minum.
Jika tembaga dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu tinggi dan terus-menerus, dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan gejala gangguan pencernaan seperti nyeri perut, kram, mual, diare, dan muntah.
Sumber Tembaga
Untuk memastikan tubuh mendapatkan cukup tembaga, penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan mineral ini. Beberapa sumber alami tembaga adalah sebagai berikut:
- Makanan laut seperti udang dan kepiting
- Kacang seperti kacang mede, almon, dan hazelnut
- Produk sereal dari gandum
- Cokelat
- Biji-bijian seperti biji bunga matahari dan wijen
- Hati sapi
- Sayuran hijau
Arummi Cashew Milk - Minuman yang Mengandung Tembaga
Mengonsumsi makanan dan minuman yang kaya akan tembaga dapat membantu menjaga keseimbangan mineral penting ini dalam tubuhmu. Susu kacang mede adalah salah satu pilihan lezat yang dapat kamu pertimbangkan.
Yuk, konsumsi Arummi Cashew Milk untuk mendukung kesehatan sistem saraf dan sistem imunitasmu. Dapatkan produk ini di supermarket terdekat sekarang!