Susu merupakan minuman bergizi yang sering dikonsumsi masyarakat. Dulu, susu sapi adalah jenis susu yang banyak beredar di pasaran. Sekarang, makin banyak pilihan susu yang bisa menjadi alternatif.
Tak hanya susu sapi yang merupakan susu hewani, kini juga ada berbagai macam susu nabati. Apakah kamu sudah mengetahui perbedaan susu hewani dan susu nabati?
Artikel ini akan membahas perbedaan susu hewani dan susu nabati dari bahan baku, kandungan gizi, dan proses pencernaannya. Yuk kita pahami bersama!
Perbedaan Susu Nabati dan Susu Hewani
Walaupun sama-sama susu, ternyata susu hewani dan susu nabati mempunyai perbedaan.
Berikut beberapa perbedaan susu hewani dan susu nabati:
1. Bahan Baku
Sesuai dengan namanya, susu hewani berasal dari hewan, seperti sapi, kambing, atau domba. Umumnya hewan tersebut adalah hewan perah dari peternakan.
Susu hewani yang paling banyak beredar dan dikonsumsi masyarakat adalah susu sapi. Susu sapi berasal dari sapi betina yang sudah melahirkan dan produksi susunya meningkat.
Setelah diperah, susu murni dari hewan perah akan melalui berbagai proses seperti pemeriksaan kualitas susu, sterilisasi dan proses pengemasan.
Berbeda dari susu hewani, bahan baku susu nabati adalah dari tumbuhan. Beberapa susu nabati yang bisa ditemukan di supermarket adalah susu kedelai, susu almond, susu kurma, susu oat, dan susu kacang mede.
Bahan-bahan tersebut dicuci hingga bersih kemudian diambil sarinya melalui beberapa proses sehingga menghasilkan susu nabati yang aman diminum.
2. Kandungan Zat Gizi
Susu hewani umumnya mengandung lemak jenuh yang lebih tinggi daripada susu nabati. Selain itu, susu hewani mengandung protein hewani dan asam amino esensial yang tidak terdapat pada susu nabati.
Susu hewani juga mengandung laktosa, yang merupakan gula alami. Sementara itu, susu nabati biasanya bebas laktosa sehingga lebih mudah dicerna.
Berbeda dari susu hewani, susu nabati kaya akan lemak tak jenuh (lemak sehat), serat, dan antioksidan. Biasanya, susu nabati juga difortifikasi dengan berbagai zat gizi seperti kalsium, vitamin D, dan kalium yang bermanfaat bagi kesehatan.
3. Proses Pencernaan
Beberapa orang mungkin mengalami kesulitan dalam mencerna susu hewani karena kandungan laktosa dan protein hewani yang tinggi. Penderita intoleransi laktosa dapat mengalami beberapa masalah pencernaan jika mengonsumsi susu hewani.
Beberapa gejala intoleransi laktosa yaitu:
- Mual dan muntah
- Diare
- Kembung
- Sakit perut
Susu nabati cenderung lebih mudah dicerna oleh tubuh karena tidak mengandung laktosa. Oleh karena itu, susu nabati menjadi pilihan yang baik bagi orang yang mengalami intoleransi laktosa atau alergi susu sapi.
Mana yang lebih Sehat? Susu Hewani atau Susu Nabati?
Susu hewani dan susu nabati memiliki manfaat dan keunggulan masing-masing. Oleh karena itu, pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan gizi masing-masing. Kamu bisa berkonsultasi dengan ahli gizi jika ingin memastikan kebutuhan gizimu.
Namun, jika kamu menderita intoleransi laktosa atau alergi laktosa, sebaiknya pilih susu nabati!
Rekomendasi Arummi: Konsumsi Arummi Cashew Milk yang Lezat dan Bergizi
Salah satu susu nabati yang bisa menjadi pilihanmu adalah susu kacang mede Arummi yang lezat dan bergizi.
Arummi cashew milk bebas laktosa, rendah gula, dan difortifikasi dengan berbagai vitamin dan mineral yang bagus untuk kesehatan tubuh.
Dapatkan susu kacang mede Arummi di supermarket terdekat!