Ketika membaca tabel informasi gizi pada minuman kemasan, mungkin kamu akan menemukan kandungan sukrosa dan laktosa. Apakah kamu sudah mengetahui apa itu sukrosa dan laktosa?
Sukrosa dan laktosa adalah dua jenis gula yang sering terkandung dalam makanan atau minuman. Gula merupakan bentuk sederhana dari karbohidrat. Meskipun sama-sama gula, keduanya memiliki berbagai perbedaan. Artikel ini akan membahas perbedaan sukrosa dan laktosa dari berbagai sisi. Baca sampai selesai, ya!
Apa itu Sukrosa?
Sukrosa juga dikenal sebagai gula pasir yang sering digunakan dalam masakan sehari-hari. Sukrosa dapat ditemukan secara alami pada buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Sukrosa juga sering digunakan sebagai pemanis tambahan pada makanan kemasan seperti permen, es krim, serial, dan minuman kemasan.
Apa Itu Laktosa?
Laktosa adalah gula yang ditemukan secara alami dalam susu hewani dan produk olahannya seperti keju, yogurt, dan es krim. Selain itu, laktosa juga terdapat dalam ASI.
ASI mengandung laktosa sekitar 7,2 persen, sedangkan susu sapi mengandung laktosa sekitar 4,7 persen.
Perbedaan Sukrosa dan Laktosa dari Berbagai Sisi
Setelah mengetahui apa itu sukrosa dan laktosa, mari pahami perbedaan keduanya dari berbagai sisi!
1. Sumber
Sukrosa dapat ditemukan secara alami pada berbagai tanaman seperti tebu, bit, buah-buahan, sayuran, dan tanaman biji-bijian. Sukrosa merupakan produk dari fotosintesis tumbuhan. Sukrosa dari tanaman ini banyak digunakan dalam industri untuk diolah dan dikristalisasi menjadi pemanis tambahan dalam makanan dan minuman.
Laktosa merupakan gula alami dalam susu hewani dan produk olahannya. Laktosa juga terkandung dalam ASI.
2. Komposisi Kimia
Sukrosa dan laktosa merupakan gula disakarida, yaitu terdiri dari dua molekul. Namun, molekul penyusunnya berbeda.
Sukrosa terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sedangkan laktosa terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa.
Sukrosa mempunyai rasa yang lebih manis daripada laktosa sehingga banyak digunakan sebagai pemanis tambahan dalam produk makanan dan minuman.
3. Proses Pencernaan
Di dalam sistem pencernaan sukrosa dan laktosa harus dipecah menjadi molekul tunggal agar dapat diserap ke dalam sel-sel tubuh.
Proses metabolisme sukrosa memerlukan enzim sukrase. Di dalam usus halus, sukrosa akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa oleh enzim sukrase.
Sedangkan, pencernaan laktosa membutuhkan enzim laktase. Di dalam usus, laktosa akan dipecah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase.
4. Gangguan Metabolisme
Gangguan metabolisme sukrosa dan laktosa menyebabkan intoleransi sukrosa dan intoleransi laktosa.
Intoleransi sukrosa adalah gangguan dalam mencerna sukrosa. Kondisi ini disebabkan karena kurangnya enzim sukrase sehingga sukrosa tidak dapat dipecah dan dicerna oleh tubuh. Kekurangan enzim sukrase ini biasanya bersifat genetik.
Sedangkan intoleransi laktosa adalah kondisi saat tubuh tidak dapat mencerna laktosa secara sempurna. Penyebabnya adalah kurangnya produksi enzim laktase. Angka kejadian intoleransi laktosa lebih sering dibandingkan intoleransi sukrosa.
Walaupun penyebabnya berbeda, intoleransi sukrosa dan intoleransi laktosa dapat menimbulkan gejala yang sama, yaitu:
- kembung
- diare
- Sakit perut
- Sembelit
- Susah buang air besar
Untuk mengetahui apakah seseorang menderita intoleransi sukrosa atau intoleransi laktosa dapat dilakukan dengan pemeriksaan medis.
5. Dampak pada Kesehatan
Laktosa merupakan gula alami yang terkandung dalam susu hewani. Laktosa mempunyai berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Menurut berbagai penelitian, laktosa berperan dalam penyerapan mineral dan kalsium. Selain itu, laktosa juga membantu perkembangan bakteri baik dalam usus sehingga membantu pencernaan.
Namun, banyak orang yang mengalami intoleransi laktosa. Pada penderita intoleransi laktosa, dianjurkan untuk menghindari makanan dan minuman yang mengandung laktosa.
Sukrosa bermanfaat dalam memberikan energi bagi tubuh. Namun, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung sukrosa dapat berdampak buruk bagi tubuh. Beberapa dampak buruk sukrosa adalah obesitas, diabetes, dan masalah gigi.
Itulah beberapa perbedaan sukrosa dan laktosa. Setelah mengetahui perbedaannya, kamu dapat mempertimbangkan kebutuhanmu. Jangan lupa batasi konsumsi gula harian!
Rekomendasi Arummi: Yuk, Minum Susu Kacang Mede Arummi!
Terlalu banyak mengonsumsi produk tinggi gula dapat berdampak buruk bagi tubuh. Jika kamu mencari susu yang rendah gula, susu Kacang mede Arummi adalah pilihan yang tepat.
Selain rendah gula, susu Kacang mede Arummi juga bebas laktosa sehingga lebih mudah dicerna dan cocok bagi penderita intoleransi laktosa.
Dapatkan susu kacang mede Arummi di supermarket terdekat, ya!