Earn the rewards with Arummi at T&S Club

tnsclub

Earn the rewards with Arummi at T&S Club

lactose-allergy

Alergi Laktosa: Penyebab, Gejala, dan Self-Care-nya

Laktosa adalah gula alami yang terdapat dalam ASI, susu hewani dan produk olahannya. Bagi sebagian orang, mengonsumsi produk yang mengandung laktosa bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Alergi laktosa dan intoleransi laktosa adalah masalah kesehatan akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung laktosa. Apa perbedaan keduanya?

Artikel ini akan membahas apa itu alergi laktosa, perbedaan dengan intoleransi laktosa, penyebab, gejala, serta bagaimana cara pencegahan dan perawatan bagi penderita alergi laktosa.

Apa Itu Alergi Laktosa?

Alergi laktosa adalah reaksi yang tidak normal dari sistem imun tubuh ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa.

Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh mengidentifikasi laktosa sebagai zat yang dapat membahayakan tubuh. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi dengan melepaskan zat untuk melawan “ancaman” tersebut. Reaksi imun tersebut menyebabkan peradangan sehingga muncul berbagai gejala alergi.

Perbedaan Alergi Laktosa dan Intoleransi Laktosa

Berbeda dengan alergi laktosa yang merupakan reaksi sistem imun tubuh, intoleransi laktosa adalah kondisi saat tubuh tidak dapat mencerna laktosa karena kekurangan atau tidak adanya enzim laktase.

Enzim laktase adalah enzim pencernaan yang diperlukan untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Gangguan produksi enzim laktase dapat disebabkan oleh faktor genetik dan karena penyakit pada saluran pencernaan.

Kekurangan atau tidak adanya enzim laktase menyebabkan laktosa tidak dapat dimetabolisme dengan sempurna. Laktosa yang tidak tercerna akan masuk ke dalam usus besar dan difermentasi oleh bakteri usus sehingga menyebabkan berbagai masalah pencernaan.

Gejala intoleransi laktosa biasanya berupa gangguan pencernaan seperti kembung, sering buang angin, diare, dan sakit perut setelah mengonsumsi produk yang mengandung laktosa.

Sementara itu, alergi laktosa dapat menimbulkan gejala pada sistem pencernaan dan di luar sistem pencernaan. Gejala alergi laktosa bisa lebih beragam dan lebih parah, seperti ruam kulit, sesak napas, hingga syok yang dapat mengancam nyawa.

Gejala Alergi Laktosa

Seperti yang sudah disebutkan di atas, gejala alergi laktosa dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala yang muncul bukan hanya gejala pencernaan, tetapi juga gejala di luar sistem pencernaan.

Berikut beberapa gejala alergi laktosa:

  • Ruam kulit
  • gatal-gatal
  • Pembengkakan pada bibir, lidah, atau tenggorokan
  • Muntah
  • Diare

Pada kasus yang lebih parah, alergi laktosa bisa menyebabkan anafilaksis yang merupakan reaksi alergi yang sangat serius dan memerlukan penanganan medis segera. Gejala anfilaksis antara lain kesulitan bernapas, penurunan tekanan darah secara drastis, dan kehilangan kesadaran.

Apakah Alergi Laktosa Bisa Dicegah atau Disembuhkan?

Hingga saat ini, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan alergi laktosa. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah untuk mengatasi gejala alergi yang muncul.

Menghindari produk susu serta makanan dan minuman yang mengandung laktosa adalah cara terbaik untuk mencegah reaksi alergi laktosa.

Oleh karena itu, penting untuk membaca label makanan dengan teliti sebelum mengonsumsi makanan atau minuman. Pastikan untuk menghindari susu yang mengandung laktosa seperti susu sapi dan susu kambing, serta produk olahannya.

Self Care bagi Penderita Alergi Laktosa

Jika kamu menderita alergi laktosa, maka kamu harus lebih selektif terhadap makanan dan minuman yang kamu konsumsi.

Berikut beberapa tips self-care yang dapat kamu lakukan untuk menghindari munculnya gejala alergi:

1. Baca Label Makanan

Selalu baca label informasi gizi yang tertera pada kemasan makanan dan minuman yang akan kamu konsumsi, pastikan tidak mengandung laktosa.

2. Pilih Susu Alternatif

Jika ingin mengonsumsi susu, hindari susu hewani seperti susu sapi dan susu kambing. Pilih susu nabati yang bebas laktosa, seperti susu kacang mede.

3. Perhatikan Gejala yang Muncul

Perhatikan gejala alergi yang mungkin muncul setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu.

4. Berkonsultasi dengan Dokter

Jika muncul gejala alergi, konsultasikan dengan dokter untuk penanganannya. Hindari mengonsumsi obat tanpa anjuran dokter.

Rekomendasi Arummi: Minum Susu Kacang Mede Arummi yang Bebas Laktosa

Arummi cashew milk adalah susu nabati yang bebas laktosa, sehingga cocok bagi penderita alergi laktosa.

Selain bebas laktosa, susu kacang mede Arummi juga mengandung berbagai zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Yuk, minum susu kacang mede Arummi untuk melengkapi kebutuhan gizi harianmu! Dapatkan di supermaket terdekat, ya!

Author

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Artikel Terbaru

Informasi Kesehatan & Nutrisi

Didukung Oleh

Laktosa adalah gula alami yang terdapat dalam ASI, susu hewani dan produk olahannya. Bagi sebagian orang, mengonsumsi produk yang mengandung laktosa bisa menimbulkan masalah kesehatan.

Alergi laktosa dan intoleransi laktosa adalah masalah kesehatan akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung laktosa. Apa perbedaan keduanya?

Artikel ini akan membahas apa itu alergi laktosa, perbedaan dengan intoleransi laktosa, penyebab, gejala, serta bagaimana cara pencegahan dan perawatan bagi penderita alergi laktosa.

Apa Itu Alergi Laktosa?

Alergi laktosa adalah reaksi yang tidak normal dari sistem imun tubuh ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung laktosa.

Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh mengidentifikasi laktosa sebagai zat yang dapat membahayakan tubuh. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi dengan melepaskan zat untuk melawan “ancaman” tersebut. Reaksi imun tersebut menyebabkan peradangan sehingga muncul berbagai gejala alergi.

Perbedaan Alergi Laktosa dan Intoleransi Laktosa

Berbeda dengan alergi laktosa yang merupakan reaksi sistem imun tubuh, intoleransi laktosa adalah kondisi saat tubuh tidak dapat mencerna laktosa karena kekurangan atau tidak adanya enzim laktase.

Enzim laktase adalah enzim pencernaan yang diperlukan untuk memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Gangguan produksi enzim laktase dapat disebabkan oleh faktor genetik dan karena penyakit pada saluran pencernaan.

Kekurangan atau tidak adanya enzim laktase menyebabkan laktosa tidak dapat dimetabolisme dengan sempurna. Laktosa yang tidak tercerna akan masuk ke dalam usus besar dan difermentasi oleh bakteri usus sehingga menyebabkan berbagai masalah pencernaan.

Gejala intoleransi laktosa biasanya berupa gangguan pencernaan seperti kembung, sering buang angin, diare, dan sakit perut setelah mengonsumsi produk yang mengandung laktosa.

Sementara itu, alergi laktosa dapat menimbulkan gejala pada sistem pencernaan dan di luar sistem pencernaan. Gejala alergi laktosa bisa lebih beragam dan lebih parah, seperti ruam kulit, sesak napas, hingga syok yang dapat mengancam nyawa.

Gejala Alergi Laktosa

Seperti yang sudah disebutkan di atas, gejala alergi laktosa dapat bervariasi dari ringan hingga berat. Gejala yang muncul bukan hanya gejala pencernaan, tetapi juga gejala di luar sistem pencernaan.

Berikut beberapa gejala alergi laktosa:

Pada kasus yang lebih parah, alergi laktosa bisa menyebabkan anafilaksis yang merupakan reaksi alergi yang sangat serius dan memerlukan penanganan medis segera. Gejala anfilaksis antara lain kesulitan bernapas, penurunan tekanan darah secara drastis, dan kehilangan kesadaran.

Apakah Alergi Laktosa Bisa Dicegah atau Disembuhkan?

Hingga saat ini, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan alergi laktosa. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah untuk mengatasi gejala alergi yang muncul.

Menghindari produk susu serta makanan dan minuman yang mengandung laktosa adalah cara terbaik untuk mencegah reaksi alergi laktosa.

Oleh karena itu, penting untuk membaca label makanan dengan teliti sebelum mengonsumsi makanan atau minuman. Pastikan untuk menghindari susu yang mengandung laktosa seperti susu sapi dan susu kambing, serta produk olahannya.

Self Care bagi Penderita Alergi Laktosa

Jika kamu menderita alergi laktosa, maka kamu harus lebih selektif terhadap makanan dan minuman yang kamu konsumsi.

Berikut beberapa tips self-care yang dapat kamu lakukan untuk menghindari munculnya gejala alergi:

1. Baca Label Makanan

Selalu baca label informasi gizi yang tertera pada kemasan makanan dan minuman yang akan kamu konsumsi, pastikan tidak mengandung laktosa.

2. Pilih Susu Alternatif

Jika ingin mengonsumsi susu, hindari susu hewani seperti susu sapi dan susu kambing. Pilih susu nabati yang bebas laktosa, seperti susu kacang mede.

3. Perhatikan Gejala yang Muncul

Perhatikan gejala alergi yang mungkin muncul setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu.

4. Berkonsultasi dengan Dokter

Jika muncul gejala alergi, konsultasikan dengan dokter untuk penanganannya. Hindari mengonsumsi obat tanpa anjuran dokter.

Rekomendasi Arummi: Minum Susu Kacang Mede Arummi yang Bebas Laktosa

Arummi cashew milk adalah susu nabati yang bebas laktosa, sehingga cocok bagi penderita alergi laktosa.

Selain bebas laktosa, susu kacang mede Arummi juga mengandung berbagai zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Yuk, minum susu kacang mede Arummi untuk melengkapi kebutuhan gizi harianmu! Dapatkan di supermaket terdekat, ya!

Author

Hadirkan kebaikan Arummi lebih dekat ke rumahmu

Berawal sebagai merek yang hanya tersedia secara daring, Arummi telah tumbuh dengan stabil dan kini dengan bangga telah tersedia di 360+ supermarket pada area Jabodetabek, Bandung, dan Bali.